Undangan.

Setelah lamaran, mungkin gw terlalu terlena dengan jarak waktu yang (menurut gw) masih lama Sept - April. Jadi gw dan pasangan santai2 banget selama ngurusin pernikahan.
Ditambah lagi awal Desember, papa terkasih di panggil Tuhan untuk selamanya. Ditengah lagi ngurusin pernikahan, gw diterpa duka yang mendalam banget. Jadinya sempat beberapa minggu gak excited ngurusin pernikahan.

Sampe akhirnya mulai repot pertengahan desember kmren. Kebetulan pemberkatan & resepsi dilaksanakan di kota asal keluarga gw "Makassar". Sementara keluarga cowok yg asli batak, tinggalnya di Yogyakarta.

Karena menurut gw di Makassar itu orang2nya kurang kreatif dan mungkin tdk se-OK di Jakarta, jadilah gw mutusin pembuatan undangan dan souvenir kami lakukan di Yogyakarta (kreatip juga nihhh). Untung aja ada keluarganya si pacar yang siap direpotin kapan aja.

Sesuai rekomendasi dari keluarga si pacar, kita memilih toko percetakan "Papermint" yang uda pernah dipake ama kakaknya sipacar.
Proses desain undangan sebenarnya uda kita rancang dari awal desember, dan berlanjut pertengahan desember, bolak balik ganti warna, desain, tulisan, ukiran dll. Sebenarnya menurut gw buat undangan itu ga ribet yaa, tapi entah mengapa dan mengapa proses ini malah jadi panjang banget. Sampe hari ini akhir Januari, which means uda sebulan lebih, undangan kita belom fix juga. Omigoooottt.. *jedotinpalakekasur* Tiap kali dikirimin email sama pihak percetakan atau calon adek ipar, pasti ada aja yang ga sesuai keinginan. Mungkin gini kali yaa ngurus dari jarak jauh. Gak bisa ngbrl langsung keinginan kita seperti apa, dan lebihnya lagi ga ketemu hrga yang cocok.hahaha..

Tapi gw cukup beruntung sih dibantu banget sama calon adek ipar yang emang anak desain. Jadi banyak dpt masukan dan bantuan.  Kami sengaja buat 2 versi undangan, satu yang eksklusif khusus buat kerabat orangtua kami, dan satunya lagi yang STD aja buat temen2 yang belom tentu pada dateng. hehe.

Sebenarnya budget awal kita adalah sbb:
Versi 1: Rp. 12.000 // Versi 2: Rp. 6.000

Tapi usut punya usut setelah kita uda mulai milih desain dll, dan uda pertengahan jalan, ternyata undangan versi 1 dan 2 nya naik donggg.. Kesel banget.
Versi 1 : Rp. 13.000  // Versi 2 : Rp. 9000

Makkkk... pusing kan over banget. Sementara versi 2 uda ga bisa dikurang2in lagi, akhirnya versi 1 kita kurangin tanpa kalkir utk bagian dalamnya. Lumayan ngurangin serebu rupiahh. Dan gw berencana juga mengurangi jumlah undangannya dari 500 menjadi 450. Temen2 yang uda pasti ga dateng apalagi yg ada di LN, terpaksa dikirimin via Email atau BBM aja deh.. Dan lagipula keluarga gw mungkin akan nyebar 200 undangan tersendiri utk keluarga. Jadi ya cukuplah itu...

Akhirnya kami sepakat untuk mencetak 450 undangan, dengan harga  
Versi 1: Rp. 12,000 //  Versi 2: Rp. 9000. 

Ya tapi meskipun harga dan jumlah uda deal, yang namanya desain undangannya masih juga belom fix sampe skrg. Masih ada yang salah warna, salah penulisan, wadoohhh.. tiap terima email pasti aja ga puas. Ngeri banget kalo sampe ga selesai tepat waktu. Masalahnya kan undangan2 ini harus dikirim lagi ke Makassar, which is take time lagi.

Mudah2an revisi undangan selanjutanya akan menghasilkan undangan yang sesuai keinginan gw dan pasangan. Biar ga usa di utak atik lagi, capek juga mikirin gituan doang ga beres2.  Semangattt!!!

Persiapan Pernikahan

Well, Hello...

Setelah sekian lama ga nulis - nulis, hari ni lagi pengen sharing cerita pengalam pribadi gw selama ngurusin persiapan pernikahan.

Kalau sebelumnya gw sering banget nyeritain tentang serunya berkuliner di pulau dewata Bali. Kali ini gw lagi disibukkan banget dengan yang namanya "Wedding Preparation".

Gw dan pasangan uda 5 tahun berpacaran, dan bulan September kmren kita sudah sukses bertunangan. *jogedoplosan* Hati rasanya plong dan seneng banget satu jam setelah acara lamaran selesai. Gak kebayang akhirnya dilamar juga. ihiyy..

Setelah dilamar gitu mulai lah kami pelan2 ngurus buat nikahan, tapi masih banyak aja yg keteteran sampe hari ini (akhir januari). Sementara rencana pernikahan pertengahan april. waduuh.. pusinggg dehh..

Rumah Makan Makassar

Setelah menyenangkan hati Anzo (sang pacar) dengan menikmati hidangan khas Batak, skrg saatnya mengunjungi (kembali) makanan khas dr tempat saya berasal. Saya sih aslinya dr Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tapi berhubung rada susah menemukan makanan khas Toraja, jdi kita melipir ajalah ke makanan khas Makassar, Sulawesi Selatan. Yang penting masih satu daerah. hehehe...

Sebenarnya kami sudah pernah datang ke Rumah Makan Makassar yg letaknya di Jalan Teuku Umar ini (persis di seberang Babi Guling Chandra). Namun berhubung anzo ngidam Mie ayam gaul-nya (mie ayam pangsing) jadi kami datang lagi untuk kedua kalinya.

Kami memesan menu MIE AYAM GAUL dan MIE KUAH. Well, cita rasa Mie Ayam Gaul-nya tidak berubah sama sekali. Tetap enak, dan menggigit. Sementara Mie Kuah nya (pertama kali mencoba) juga enak banget, terutama kuah panasnya yang seger dan langsung membuat suasana dingin malam itu menjadi hangat. huehehhee..
Sayangnya rasa bakso goreng yg disajikan bersama dengan mie kuah, ngak se-enak yang ada di Makassar. Ada yang beda aja dr segi Bakso goreng nya. :) But overall, all meals were great, tasty and fresh.

Sayangnya, saking sdh sangat kelaparan tingkat dewa... Saya lupa mengabadikan foto porsi Mie Kuah nya.. :( Tapi sempat mengambil foto Mie Ayam Gaul nya kok. (Foto menyusul yaaa)

Total Makanan yang kami santap adalah Rp. 66.000 dengan tambahan 1 botol air mineral, 1 gelas Es Jeruk Nipis + kerupuk kulit.

Lapo Batak di Bali

Dear Food-lovers,

Berhubung pacar saya adalah orang Batak asli, jadi perburuan kuliner kali ini terpusat pada Warung Lapo Batak yg ada di Bali. Memang sih gak susah mencari santapan dengan daging Babi disini, tp klo nyari Lapo yang rasanya tokcer memang lumayan susah. Untungnya perburuan kami menmbuahkan hasil. Kami pun berhenti di sebuah restoran/warung Lapo yang letaknya tak jauh dari Jalan Raya Kuta dan Simpang Siur.

Setelah duduk manis, saya menyerahkan tugas memesan pada Anzo (sang pacar). Tak lama menunggu, mungkin sekitar 10-15 menit, makanan kami pun datang.
Makanan yg dipesan adalah Saksang (daging babi cincang yg dicampur dengan darah, santan, dan rempah2), Kuah babi, Babi Panggang, dan Capcay (tetep hrs ada sayuran donggg..). Sebenarnya menu capcay bukan pilihan yg tepat yah, klo ingin full ber-kuliner santapan khas batak, tp berhubung sayuran khas batak yaitu sayur daun singkong tumbuk udah sold-out (laku keras cyinnn..), jadi yasudahlah pilihan kami jatuh pada capcay.

Overall, the taste was super delicious. I love the spices on Saksang, the crunchy Panggang, and the freshness of Kuah Babi. *langsungngiler*. Rasanya bener2 tokcerrr dan endeusss..
I would recommend this place for a culinary-trip. Love. Love. Love.
Makan berdua dengan tambahan minum 2 es teh manis, totalnya Rp. 97.000. Worth it banget kan mengingat rasa masakannya yg uenakk tenan ini. 

Warung Be Pasih, Renon.

Dear foodlovers,

I have told my boyfie that we should try a new eating place, at least once a week.
So, after collecting lots of information from my co-worker, me and my boyfie went to this new place, Warung Be Pasih at Renon.

Nah alamatnya tepat di Jalan Pemuda III, no 24. Awalnya agak ragu sih karena harus melewati jalan kecil dan gelap. Antara gak yakin ama tempatnya dan takut liat kondisi jalan nya. 
Tapi gak jauh dari belokan, Persis di pojokan ada tulisan "Warung Be Pasih". Asikkk.. akhirnya ketemu jugaaa nih, dan dari penampilan luarnya sih ngak mengecewakan.

Tempatnya cozy, santai, remang2, dan romantis apalagi berdua ama pacar. cuiitt cuitt... Sayangnya banyak nyamuk euy!! (lumayan berasa krna pas dateng pake celana pendek).

Hari itu, saya dan pacar sepakat memilih menu ikan. Saya memesan ikan bakar, dan dia memesan steak ikan. Untuk minuman, kali ini saya tertarik dengan warna hijau segarrr nya es kelapa pandan wangi (sekalian nyoba). Sementara sipacar lebih memilih minuman yg aman aja, kyk es jeruk. hehe.
Sambil menunggu makanan datang, saya dan para pengunjung lainnya dihibur oleh nyanyian solo dari seorang biduan wanita, suaranya kerenn...

Gak lama nunggu, makanan akhirnya datang. Nyam nyam nyamm.. Dengan perut yg sudah sangat lapar dan cuaca malam yg dingin, yg pertama gw cicipin adalah kuah ikan nya, dan begitu dicoba OMG...kuahnya enak buangget, segerr, pedesss dan benar-benar menggigit. 
Ikan bakar nya juga lembut dan bumbunya berasa banget. Plecing kangkung nya juga juara.
Apalagi, abis makan yang pedas - pedas, di redakan dengan minuman dingin yang seger kayak es kelapa pandan wangi, Slruuppp...Endeeeesss deh pokoknya.

Overall, The atmosphere was great, The food was incredible, The staff were courteous, and the price was worth it all.

I will definitely come again for another round. ;) Very well recommended for couples, and family gathering.

Makan yukss

Heylooo everyone,

It's been forever since my last blog on my previous blogspot (I lost my email and password), so I should create the new one. So, here I am starting to do what I love, writing....

What's different from my previous blog, which contains many love story of a teenager (up and down), this new blog will let me share many good places, things-to-do, friendship, life, and of course my new hobby Culinary (yesss, food beybehhh).

Currently, I'm staying in the island of Goddess, Bali. I will share many things about Bali, especially the food, since I'm starting to do culinary trip around Bali. So, stay tune! ;)

much love,
-dekarist-